Rabu, 06 Oktober 2010

Hip Hop Menjadi Dogma



Ketika saya lagi berbincang dengan teman atau sudah menjadi saudara saya sendiri disuatu pusat kota tempat kami tinggal, kami mulai membicarakan Hip Hop pada hari ini. Dan ternyata apa yang kami bicarakan kurang lebih satu jam lamanya, kami mulai berfikir tentang Hip Hop, yaitu Hip Hop sudah menjadi suatu Dogma.

Banyak orang mempersoalkan atau mendefinisikannya sendiri apa itu "Hip Hop". Dan juga ada yang bertanya Hip Hop itu apa sih?? yang hanya sekedar ingin adu otak tentang seberapa tahunya dia tentang Hip Hop itu sendiri. Ketika khalayak mempunyai definisi sendiri tentang Hip Hop itu, sama seperti halnya Afrika Bambaataa yang mengemukakan, "Hip Hop bermakna seluruh kultur gerakan". "Tak ada kebenaran didunia kecuali yang diberikan oleh engkau sendiri" -Friedrich Nietzsche-. Dan banyak juga pada zaman sekarang yang sedang mempertanyakan: 1. Lo di Hip Hop mw ngapain?? 2. Lo kalo di Hip Hop jangan setengah-setengah man 3. ngerap caranya gimana sih?? 4. Hip Hop itu apa?? 5. Lo barat, selatan, merah, biru, hitam, hijau atau putih?. Dan kadang orang mempertanyakan tujuan dan ciri khas suatu group Hip Hop tersebut. Terkadang saya berfikir Hip Hop itu adalah suatu dogma yang ketika kita meninggalkan Hip Hop itu sendiri kita akan "MURTAD". Berarti Hip Hop bisa disamakan dengan Agama. Hip Hop sudah dianggap memang sudah dari sananya. Beberapa orang yang saya lihat ketika ia sedang berbincang masalah tentang Hip Hop atau tentang apapun itu, ia langsung menelan mentah-mentah dan mencerna perkataan tersebut tanpa disaring. Persis seperti argumen konservatif yang berpikir bahwa yang ada didunia ini memang sudah begitu adanya dan tak terbantahkan lagi tanpa terlintas sedikitpun dalam benak untuk mengetahui bagaimana proses      tersebut lahir.

Dan juga banyak yang mempermasalahkan warna atau mempeributkan arah mata angin itu sendiri. Lalu kalau mau seperti layaknya orang barat sana, pergilah kesana atau hengkang dari negara kita yang selalu mengadopsi tentang musik ini. Ada yang membicarakan merah, biru, barat, selatan, positif dan negatif. Ach!! semuanya itu tak beralasan, hanya kultur luar yang kalian adopsikan. Dogma sebagai tumpuan, tumpuan sebagai sandaran yang kalian percayakan dan tidak terbantah lagi tentang kebenarannya.

Saya mulai berfikir untuk ini semua yang acap kali mempermasalahkan Mainstream ataupun Underground. Sebenarnya yang jadi permasalahannya Mainstream atau Underground itu sendiri jenis musik atau bukan?? Menurut saya Mainstream atau Underground itu sendiri buaknlah suatu aliran atau jenis musik, tetapi adanya keterjebakan Mainstream ke label yang dimana pola berfikir kita harus mengikuti pasar yang sedang laku sekarang oleh management mereka. Apakah mau ketika kita ingin berkreatifitas kita dibatasi oleh orang-orang Management tersebut? Dan disanalah muncul yang namanya pemberontakan atas terkekangnya pola berfikir itu sendiri (Underground). Dalam hal ini Hip Hop atau apapun itu, seharusnya membebaskan dari keterasingan, kebosanan, kejenuhan atau apapun itu, dan memberi suatu gairah tertentu pada mereka yang ingin hidup lebih dari sekedar hidup. Badan bisa dipaksa, tetapi otak tidak bisa untuk dipaksa.

Menurut saya Hip Hop itu dari dulu Universal dan selalu Personal, tidak perlu untuk dimanifestokan atau tidak perlu dijunjung tinggi layaknya kita menjunjung suatu agama yang kita anut. Sekalian saja kalau kita ingin menjunjung tinggi yang namanya Hip Hop itu sendiri, kenapa kita tidak Mempropagandakan Hiphopisme atau isme-isme yang lain kepada khalayak?? Dan menjadi seorang Chauvinis Nasionalis Patriotik                Hip  Hop!!

Tulisan ini tidak untuk didedikasikan kepada siapapun, tetapi sangat lelahnya ketika Hip Hop itu sendiri yang kita adopsi dari luar sana, kita mencoba memaksakannya untuk seperti layaknya mereka yang ada disana. Mungkin ideologi saya sendiri untuk Hip Hop hanya lah sebagai menjalin pertemanan, persaudaraan dan menyalurkan apa yang ada pada isi otak saya untuk bisa dibaca, atau didengar orang lain dan bukan untuk mencari keeksistensian yang terlalu "over" suatu grup Hip Hop atau sebagai Rapper, walaupun tidak dipungkiri juga bahwasannya keeksistensian itu menurut saya perlu.
”Hiphop bukan persoalan persetujuan khalayak, penerimaan massa atau izin kerumunan atas eksistensi kita. Hiphop adalah bagaimana kita berdiri ditengah lautan gerombolan, bersuara dan memberi tanda ditengah masyarakat atas eksistensi kita”  -KRS One-

Entah apa bualan yang saya tulis ini, mungkin Hip Hop sendiri seperti produk kultural lainnya yang selayaknya dibiarkan menjadi sebuah ide atau imajinasi yang terbuka. "Ia" harus tetap liar dan terbuka untuk kemungkinan apapun. Dalam hal ini kita pun bisa menemui hal yang terindah atau hal terburuk sekalipun. bagi saya "HIP HOP     MAH   KUMAHA  AING WE ANJING!!"

Tulisan ini bukan untuk mempermasalahkan apa yang sudah terjadi pada jenis musik Hip Hop pada hari ini, tetapi saya hanya ingin mengajak kawan-kawan untuk lebih memikirkan lagi ketika Hip Hop itu sendiri bisa dibilang sudah menjadi "Dogma". Kalau ada kata-kata yang salah atas pemahaman saya tentang ini, tolong dikoreksi atau dikomentari.